Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Siapa?

Sebentar, ketika dicolek untuk giveaway Patriot, sebenarnya tema yang cukup sulit bagiku. Siapa yang aku anggap sebagai patriot di dalam kehidupanku? Hmmm.... siapa ya? Maka, aku membuat coretan dan ada beberapa nama yang pantas aku anggap sebagai patriot. Sebuah nama yang pertama kali muncul adalah Pak supir angkot, ya tahu dong kalau aku belum siap dalam jiwa dan raga untuk mengendarai sepeda motor di jalan raya. Keberadaan angkot sangat penting untuk menunjang mobilitasku. Tapi, muncul lagi sebuah nama yang kedua yaitu Abang tukang sayur, setiap pagi selalu setia menyediakan berbagai sayur segar dan berbagai macam ikan. Selalu memanggilku untuk merapat ke dagangannya.

"Mbak, lombok'e murah."

"Mbak, pindang'e gede - gede."

Eh, malah muncul juga nama yang ketiga yaitu Pak kurir yang sering datang ke rumah untuk mengantar paket, paket besar maupun kecil, kalau ada Pak kurir selalu membawa kebahagiaan.


Lalu, siapa yang pantas aku sebut sebagai Patriot?


Waktu itu, gadis kecil berusia delapan tahun berlari dengan teriakan yang keras dan air mata yang tak mampu dibendungnya, berusaha mencari perlindungan. Sosok pria tegap dengan kumis yang menantang, memeluknya dan menanyakan apa sebabnya gadis kecilnya itu menangis. Terdapat senyum tipis di wajah lelaki itu setelah mendengar cerita dari mulut si gadis kecil. Si pria dengan kumis mentereng dengan sigap menggendong gadis kecil untuk kembali ke sekolah, dengan sikap yang santun, si pria berkumis aduhai memohon maaf kepada guru kelas atas kejadian perkelahian antara gadis kecilnya dengan teman sekelas, sebenarnya alasannya cukup sepele, yaitu gadis kecil dan teman sekelasnya si pipi tembem berebut tempat duduk, keduanya tak ada yang mau mengalah.

Perkelahian yang dilakukan oleh si gadis kecil, bukan hanya di sekolah saja, melainkan di rumah, cukup sering berkelahi dengan tetangganya sendiri, hingga berani melempar batu kepada tetangganya.

Kamu tahu apa yang bisa membuat si gadis kecil itu berhenti menangis saat berkelahi?

Si pria berkumis itu menggendong gadis kecilnya untuk melahap beberapa es krim berbagai rasa, meskipun pada akhirnya berurusan dengan dokter gigi. Tenang, si gadis kecil itu tidak apa - apa, hanya mencabut gigi depan karena ada gigi gingsul yang tumbuh mendesak gigi lain di sebelah kanan atas.

Lihatlah, si gadis kecil itu beranjak remaja, biasanya sih disebut masa - masa puber. Pada usianya, sudah saling tertarik antar lawan jenis. Si gadis remaja bukannya jatuh cinta, malah berkelahi dengan lawan jenis. Entah apa yang dipikirkan gadis remaja itu, berkelahi menjadi hal yang biasa. Bahkan setiap berkelahi dengan siapapun malah menjadi teman akrab, ya memang aneh dia. Kali ini si pria berkumis yang sudah tak gesit lagi, mulai geram. Dituturkannya kalimat nasihat untuk gadis remajanya, bagaimana seharusnya gadis remaja seusianya berteman baik dengan sesama.
Ah, masa SMA, katanya sih masa yang paling indah. Tak terkecuali bagi si gadis yang sekarang menjadi anak SMA. Mulai menata model rambutnya, memilih wewangian yang akan disemprot ke tubuhnya, menebarkan sinyal - sinyal jomblowati dan menikmati segala kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya. Bukan, si gadis SMA itu bukan pendekatan dengan cowok SMA. Baginya, pendekatan dengan cowok SMA kurang begitu menarik. Maka, lelaki dewasa yang sangat menarik untuk didekati, tidak heran jika si gadis SMA itu lebih memilih pendekatan dengan lelaki kuliahan.

Kamu juga sudah tahu kan alasan lain mengapa si gadis SMA lebih memilih lelaki yang usianya berada di atas si gadis SMA?

Ya, semua itu karena si pri kumis yang sekarang rambutnya ditumbuhi oleh uban. Si pria berkumis selalu berada di sampingnya, mengayominya, membelanya dan selalu membelikan es krim untuk gadis SMA.

Sekarang waktunya untuk tumbuh semakin dewasa, gadis SMA sekarang beranjak menjadi seorang wanita. Selalu berusaha menjadi wanita dewasa dengan cara menjaga tutur, laku dan pikirannya. Bukannya lelaki dewasa juga menyukai wanita dewasa, betul kan?


Semua orang melewati sebuah proses, tak terkecuali si gadis kecil yang sekarang menjadi seorang wanita. Berproses sesuai dengan usianya, saling mengenal teman, berinteraksi dengan lawan jenis dan berinteraksi dengan dirinya sendiri. Si pria berkumis itu selalu berada di samping si gadis kecil untuk melewati setiap proses dalam hidupnya, salah maupun benar yang dilakukan si gadis kecil, si pria berkumis tetap membelanya, memberikan petuah - petuah dalam kehidupan, si pria berkumis tetap bersama si gadis kecil untuk terus membimbingnya menjadi wanita dewasa yang nantinya akan diperebutkan oleh lelaki dewasa lainnya.

Ya, sekarang si gadis kecil meminta si pria berkumis itu untuk bertahan lebih lama lagi dan lebih lama lagi hingga si pria berkumis akan menjabat erat tangan lelaki dewasa yang dipilih oleh gadis kecilnya. Sehingga sesosok Patriot bukan lagi si pria berkumis, namun lelaki dewasa yang akan melanjutkan hidup bersama si gadis kecilnya.

Syukuran di Bulan Maret : Sang Patriot di Kehidupan Kami





Love you Bapaaaaak \o/

Posting Komentar untuk "Siapa?"